
Fajarinfoonine.com,’ Pemerintah arab saudi menetapkan 9 Dzulhijjah 1445 H Waktu Wukuf di Arafah,dan dimulai sejak tergelincirnya matahari hingga terbitnya fajar pada hari raya kurban,pada saat Wukuf cuaca di Arafah sangat extrim,suhu panas diperkirakan 52 derajat celcius,dengan suhu tersebut tentu dibutuhkan tenaga extra,Hal ini dia alami salah satu jamah Haji dari Indonesia Bapak Andi Syamsuddin Pimpinan Umum Media Online fajarnewtv.com,saat dihubungi mengatan kami bersama rombongan,Bahwa melaksanakan ibadah haji adalah panggilan Allah SWT,jadi intinya semua apa yang kita rasakan adalah nikmat pemberian Allah SWT,Andi syamsuddin yg juga Pimpinan LSM,menginformasikan kepada awak media bahwa saat ini kami persiapan untuk lontar jumrah Ula,Wusta dan Aqabah saat dihubungi via celulur,dan semoga Kami menjadi haji Mabrur,Aamiin imbuhnya

Pada saat wukuf di Arafah, jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, melakukan prosesi wukuf di Arafah. Waktu wukuf di Arafah dimulai setelah tergelincirnya matahari (waktu Zuhur) pada hari Arafah. Selama wukuf, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyelenggarakan khutbah wukuf dan salat berjamaah di tenda utama dan di setiap tenda jemaah yang dilaksanakan oleh para pembimbing ibadah.
Jemaah haji Indonesia ditempatkan di 1,169 tenda selama wukuf di Arafah. Mereka diberangkatkan secara bergelombang dari hotel tempat mereka menginap dengan bus-bus yang telah disiapkan. Keberangkatan jemaah haji Indonesia dimulai pada Jumat, 8 Zulhijah 1445 H atau 14 Juni 2024 M, dan berlanjut hingga Sabtu, 9 Zulhijah 1445 H atau 15 Juni 2024 M.
Selama wukuf, jemaah haji wajib menjaga dirinya agar tidak melanggar satu pun larangan ihram. Salah satu larangan adalah tidak memaksakan diri ke Jabal Rahmah dan/atau memaksakan wukuf di luar tenda, karena berpotensi dehidrasi dan kelelahan. Jemaah haji juga harus menggunakan smart card atau kartu pintar yang diterbitkan Pemerintah Arab Saudi untuk melaksanakan wukuf di Arafah.

Wukuf di Arafah memiliki sejarah yang panjang dan penting dalam ibadah haji. Padang Arafah dijadikan sebagai salah satu lokasi rukun dalam ibadah haji, dan setiap tanggal 9 Dzulhijjah, para jamaah akan mendatangi Padang Arafah dan berdiam diri di sana dari matahari sudah tergelincir dari tengah hari hingga terbitnya fajar di 10 Dzulhijjah.
Dalam beberapa tahun terakhir, wukuf di Arafah telah mencapai puncaknya dengan jutaan jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang berangkat ke Arafah untuk menjalani wukuf. Wukuf di Arafah dianggap sebagai esensi dari ibadah haji, dan jemaah haji diharapkan memanfaatkan kesempatan terbaik dalam hidupnya dengan memperbanyak zikir, membaca talbiyah, dan berdoa.
Laporan,’Andi Nindarawati