Fajarinfoonline com,”Pangkep, Sulawesi Selatan – Tradisi Bugis-Makassar kembali mencatat sejarah. Uang Panai, yang selama ini dikenal sebagai simbol harga diri, kehormatan, sekaligus penanda strata sosial, menjadi pusat perhatian dalam pernikahan agung yang digelar di Pulau Pajenekang, Selasa (30/09/2025).
Momen sakral ini mempertemukan anak saudara Hamzah CL, putra dari keluarga terpandang, dengan pujaan hatinya. Tidak sekadar pesta pernikahan biasa, peristiwa ini menjadi tontonan bersejarah yang disaksikan masyarakat, tokoh adat, hingga insan pers dari berbagai penjuru daerah.
Yang paling mencuri perhatian adalah prosesi iring-iringan penyerahan Uang Panai. Nilainya dilaporkan fantastis, ditempatkan dalam kotak hantaran adat berhias megah, dan dikawal ketat tim kantor media online bersama layaknya harta karun melintasi lautan menuju Pulau Pajenekang.
“Ini adalah pengawalan terunik yang pernah kami lakukan,” ungkap Sudirman Haliko, wartawan senior yang ikut dalam rombongan pengawal. “Kami memastikan bukan hanya keamanan Uang Panai secara fisik, tetapi juga nilai sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya. Kami mengawal agar kemegahan ini tidak luput dari catatan sejarah.”
Rombongan yang mengantar Uang Panai diibaratkan pasukan pengawal istana, dengan kapal utama yang berfungsi sebagai “istana terapung”. Setiap detail perjalanan hingga prosesi penyerahan dihormati dengan tata cara adat Bugis-Makassar yang penuh makna.
Peristiwa ini bukan hanya memperlihatkan kemegahan adat, tetapi juga menjadi simbol betapa kuatnya tradisi Bugis-Makassar dipertahankan dalam kehidupan modern. Uang Panai bukan sekadar mahar, tetapi representasi kebanggaan, kehormatan, dan cinta yang dikemas dalam adat luhur.
Lapran,”Tim Media Online