
fajarinfo@online.com,” Makassar – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, yang diperingati tanggal 25-27 November 2021, di Mall Nipah Makassar, resmi ditutup hari ini oleh Plt Kadisdik Provinsi Sulsel.
Pada peringatan HGN yang berlangsung tanggal 25 November 2021 kemarin, dibuka secara langsung oleh Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Peringatan HGN yang berlangsung selama tiga hari ini, terdapat beberapa perlombaan dan pameran yang di perlombakan selama pegelaran HGN berlangsung.
Menurut Ketua Panitia HGN 2021, H. Sabri mengatakan bahwa, saya selaku ketua panitia mengucapkan yang sebesar-besarnya kepada Bapak Plt Kadisdik Sulsel, H. Imran Jausi, Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, H. Hery Sumiharto, Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sulsel, Kabid SMK, Kabid SMA, Kepala UPT PTIK, Kacabdis Wilayah I-XII, Kepala Sekolah SMA/SMK se-Sulawesi Selatan, para guru, serta panitia dan hadirin sekalian, yang sudah bersama-sama mensukseskan acara peringatan Hari Guru Nasional tahun 2021.
“Kegiatan peringatan HGN kita mulai tanggal 25-27 November 2021, apa yang kita programkan alhamdulillah kita sudah laksanakan, kita sudah capai, kita sudah melihat hasilnya, dan tentunya patut kita syukuri,” pungkas H. Sabri.
Sementara itu Plt Kadisdik Sulsel, H. Imran Jausi mengatakan, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak panitia acara, pejabat struktural, pejabat fungsional lingkup Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Kepala Sekolah, guru dan para siswa atas kerja keras, kerja ikhlas, yang telah mensukseskan kegiatan dan acara peringatan Hari Guru Nasional tahun 2021.
“Ditengah begitu banyak persoalan pendidikan, alhamdulillah kita bisa menyelesaikan kegiatan ini,” ujar H. Imran Jausi.
Plt Kadisdik Sulsel H. Imran Jausi menjelaskan, persoalan tawuran yang terjadi antar SMA di Kota Makassar, dan kita masih disibukkan dengan kegiatan vaksinasi, dimana Sulsel berada di posisi 26 dari 34 Provinsi di Indonesia. Kita juga masih berpikir bagaimana nasib sekolah kita yang ada di Tana Toraja yang tertimpa longsor.
“Semua itu tentunya menjadi persoalan pendidikan, akan tetapi saya selalu percaya dan optimis bahwa hanya kekuatan, kerjasama dan kolaborasi kita bisa menyelesaikan semunya,” pungkasnya.

