
Fajarinfoonline.com,”Gedung Lafalo (Las dan Fabrikasi Logam) di area BBPPMPV (Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi) BMTI (Bidang Mesin Tehnologi Industri) Cimahi, Bandung Jawa Barat, pada Rabu (14/05) lalu dipadati lebih 100 orang dari berbagai daerah.
Perhelatan insan pengelasan itu digagas oleh KBLI (Komunitas Bengkel Las Indonesia), difasilitasi API-IWS Jabar (Asosiasi Pengelasan Indonesia Jawa Barat) dan LSP LAS (Lembaga Sertifikasi Profesi Las).
Tentu saja Seniman Api itu datang berbondong-bondong, lantaran ingin mendapatkan sertifikat BNSP dari harga kisaran Rp.5 – 6 juta, menjadi Rp.1 juta, dan itupun dengan dua kali pembayaran.
“Kami ingin memberdayakan potensi Orang Sunda untuk bisa bersaing di era industri saat ini,” tukas Sanni Ermansyah, Kepala Lafalo BBPPMPV BMTI saat membuka acara.
Warga Jawa Barat yang sudah melegenda se-antero negeri, dengan keahlian nge-las yang mumpuni, harus bisa menjadi tuan rumah di wilayahnya, seiring dengan pembangunan kawasan industri di beberapa kota Jawa Barat. “Tak lama lagi di Subang akan dibangun pabrik mobil listrik yang butuh ribuan juru las bersertifikat,” urai Sanni jebolan sekolah tehnik di Jerman yang juga Ketua API-IWS Jabar.
Selanjutnya gebrakan baru di jagad pengelasan tanah air ditempuh KBLI dan API-IWS, dengan program Sertifikasi Nasional Bengkel Las Indonesia. “Ini penting guna meningkatkan daya saing bengkel UMKM merebut tender dan proyek skala industri nasional,” tambah Alim Saadi dari API-IWS Pusat, sebagai Ketua Komite Sertifikasi Bengkel Las Indonesia dan Manager Standarisasi LSP LAS.
Rangkaian acara berlangsung dari pagi hingga menjelang malam. Dimeriahkan sesi games dan doorprize oleh Mitra KBLI, diantaranya Propan, Kencana, Materee, UtomoDeck dan Sinar Terang. “Silaturahmi Sinergi Kolaborasi yang jadi slogan kami semoga bisa menggugah arti pentingnya sertifikasi dalam era industri global,” tandas Nirwan Lesmana, Sekjen KBLI yang merangkap pembawa acara.
